Kamis, 23 Desember 2010

About Buttondreams


Apa sie  Buttondreams itu? Buttondreams adalah nama brand yang gwe bikin karena passion gwe yang udah dari dulu kepingin punya butik sendiri. Gag salah kan kalau brand ini adalah langkah awal gwe untuk menapaki impian gwe itu?

Kenapa namanya mesti Buttondrems? Awalnya gwe suka banget ngumpulin kancing warna-warni dengan berbagai ukuran yang gwe simpen dalam satu toples kaca. Dari situ gwe kepikiran untuk bikin brand dari si toples kancing tersebut. Setelah menimbang – nimbang dan tanya sana - sini untuk nama yang pas ya akhirnya terciptalah buttondreams itu. Button dari kancing yang gwe kumpulin dan dreams dari mimpi-mimpi gwe akan passion gwe di dunia fashion. Doakan semoga gag cuma bermimpi aja. :)

Hijau sebagai warna logo Buttondreams? Yup, karena dasarnya gwe adalah penyuka si warna campuran kuning dan biru ini jadi gwe terapkan untuk warna dasar logo.

Apa aja varian produk Buttondreams? Yang jelas kalung karena gwe sangat addict mendesain dan memakai kalung, hehehe. Trus akan berkembang ke produk-produk aksesoris lainnya seperti cincin, gelang, headband, ear piece atau apapun itu.

Produk Buttondreams hanya aksesoris aja? Untuk tahap awalnya itu dulu. Nanti juga akan merambah ke lini pakaian siap jadi, bertahap tapi pasti.

Garis desain Buttondreams? Maskulin yang diplintir ke arah girly dan sedikit wild. Hahaha.

Material bahan Buttondreams sendiri? Sebisa mungkin bahan-bahan bekas yang masih bisa dipakai seperti perca kain, tutup botol atau apapun itu bentuknya yang jelas gwe kepingin material dasarnya ramah lingkungan a.k.a. eco friendly.

Segmen pasar Buttondreams siapa aja? Cewek mulai a-be-ge sampai 30an juga masih bisa pakai kok.
Limited edition atau unlimited quantity? Yang jelas Unlimited design dengan quantity terbatas. Hehehe. Eksklusif tapi masih bisa di-repeat sesuai pesanan khusus.

Ah ya yang ngedesain logo Buttondreams siapa? Rumah Warna Studio disingkat RuNa. Karya mereka bisa dilihat di http://www.flickr.com/photos/rumahwarna-studio dan di http://picasaweb.google.com/rumahwarna.

 



Btw gag keganggu walaupun kerja di bidang desain juga? Gag tuh, yang penting kita bisa memberikan 100:100 untuk kerjaan dan Buttondreams ini.
Gag takut dibilang korupsi waktu atau nebeng fasilitas kantor untuk Buttondreams? Gag dong, karena gwe punya aturan main sendiri untuk sidejob ini (seperti yang gwe kutip dan sedikit di edit dari buku Career Snippet by René Suhardono), yaitu:
  • Gwe pengin punya Buttondreams untuk menjajaki passion gwe dan bukan hanya untuk sekedar cari tambahan uang. Kalau motivasinya cuma tambahan uang ya lebih baik gwe minta tambahan kerjaan ke bos gwe dengan kompensasi gaji gwe ditambahin.
  • Waktu kerja gwe sesuai rambu-rambu perusahaan, jadi gwe kerjain sidejob ini diluar waktu kantor.
  • Kontribusi ke perusahaan tetap gwe jaga secara fair. Ada waktu gwe sepenuhnya untuk loyalitas kantor dan ada sebagian waktu gwe (di luar waktu ngantor) sepenuhnya untuk sidejob ini.
  • Intinya loyalitas untuk profesi. Profesi desainer tetap dijaga dengan terus mengasahnya di kantor maupun di side job ini.
Ah…. Bahasanya sedikit serius tapi gag papalah ya… yang penting gwe memulai ini dengan Basmalah dan niat baik pada awalnya. Semoga berjalan dengan baik dan dapat berguna buat kita dan lingkungan…

Jumat, 17 Desember 2010

Safety Document


Buat orang yang dipacu untuk selalu kreatif dan menghasilkan hal-hal yang fresh dalam pekerjaannya, pasti kita butuh mengide sesuatu yang out of the box. Dan kadang (sering sih sebenernya) kalau ide itu datang secara tiba-tiba di kepala. Biar gag menguap gitu ajah tuh ide, ada baiknya kita ikutan punya Little Black Book ala Yoris Sebastian si praktisi di bidang kreatif yang menginspirasi gwe untuk terus berkreasi. Nah, si llttle black book ini fungsinya mencatat secara detail semua ide yang terlintas di kepala kita.

Little black book atau notes ide ini gwe terapkan dalam kehidupan gwe, dan efeknya berasa banget bok! Dan amat sangat berguna. Seperti saat ngeliat sesuatu di jalan dan tiba-tiba kepikiran apaan gitu jadi tertuang rapi di notes itu. Dan jujur, berkat notes ini ide liar gwe bisa tercipta, otak gwe terus keasah dan desain-desain yang gwe hasilkanpun otomatis berkembang. Pokoknya, bawa kemanapun notes ini dan langsung tulis ide yang sedang terpikir saat itu juga dimanapun kapanpun.

Namun tiba-tiba gwe diceritain tentang salah satu temen yang kehilangan tas, dimana didalamnya ada little black book-nya dia. Dan parahnya lagi, disitu terselip skrip komik yang mau diterbitkan (with no back-up document). Waduh stress bener dah tuh gwe rasa dia. Well, gwe akhirnya menyadari bahwa back-up document itu penting banget. Untuk jaga-jaga dari hal-hal yang gag kita duga supaya kejadiannya kayak temen gwe tadi gag terulang sama gwe atau siapapun. Bisa ajakan kita lupa dan gag sengaja ninggalin gitu ajah tuh notes di meja starbucks?

Little black book ala gwe sendiri. Sampulnya gwe racik dari postcard buatan Vantiani, kertas jeruk dan beberapa logo Buttondreams yang dibalut sama plastik biar gag cepet robek atau rusak kalau ketumpahan air. Isinya sendiri dari kertas bekas pakai yang baru terpakai 1 sisi aja dan gwe jilid jadi satu. Kalau buku ukuran besar ini gwe pake untuk bikin moodboard atau nyimpen print-print-an yang gag mungkin kesimpen di litlle black book gwe yang mini.





  
Makanya mulai sekarang biasain yuk buat bikin back up document untuk hal-hal yang dirasa penting. Gag Cuma little black book aja tapi juga nomor telepon teman-teman atau sekedar sms-sms cinta penghilang rasa rindu yang ada di hape kita, hehehe. Nah, fotoin tuh lembar demi lembar ide kita yang ada di notes dan segera save di laptop. Trus burn ke CD untuk jaga-jaga kalau tiba-tiba tuh laptop kenapa-kenapa. Atau bisa juga bikin account di web yang menyediakan jasa penyimpanan data. Untuk web penyedia jasa ini gwe blon tau apaan, jadi mesti gugling dan tanya mbak Wiki dulu. Hehehe…

Jumat, 10 Desember 2010

Iftar Show with AQUILA Magazine

No post di  2 bulan kemaren? Mudah-mudahan gag di cap jadi blogger jadi-jadian. Hehehe... But eniwei… ikutan ngeramein acara Fashion Show itu emang seru banget. Apalagi beberapa desain kita ikutan nongol di show itu, hehe. Plus-nya lagi show itu di bulan ramadhan dan setelah buka puasa pulak, kebayang kan ribet, riweuh, stress, nahan emosi, seneng berasa di mix jadi satu. Seakan gag kepingin pahala puasa di hari itu kehapus sama temperamen yang mendadak naik gara-gara hal sepele.


Show yang diadakan di Ballroom KempinskyHotel ini menampilkan 3 brand yang pastinya udah kita kenal yaitu Irna La Perle, Up2Date dan Square kerudung. Ketiganya dianggap selaras sama visi misi majalah Aquila yaitu modern and fabulous moslem. Khusus untuk Square ini adalah show pertamanya, dan show pertama gwe atas nama Square.

Setelah buka puasa dan beberapa sambutan mulailah Show bareng Aquila ini *drum roll back sound, *jeng jeng jeng. Pertama-tama dibuka oleh show Square kerudung. Karena Square fokus di lini kerudung jadi outfit yang dipakai hanya 2 desain saja, yaitu jenis simply dress buatan temen gwe Ika dan jodhpur pants buatan Santi (sayangnya dia udah gag gabung sama Square lagi sekarang).

Nah, pic di bawah ini adalah desain gwe bareng ke-2 temen gwe tadi… enjoy… XD
  



















Sehabis fashion show bareng 3 brand ini Aquila punya segudang acara lagi, tapi gwe terlalu capek untuk haha-hihi, cipika-cipiki dan tralala-trilili (Lha wong orang yang gwe kenal juga dikit sie disitu, hehehe). Jadi langsung balik deh gwe dan nyungsep diatas kasur kosan yang empuk.

P.S. : Buat yang belum tahu, Iftar adalah hidangan untuk berbuka puasa. And… foto diatas semuanya diambil oleh fotografer Aquila Magazine.